
Carbon Footprint: Pengertian, Dampak, dan Cara Menguranginya untuk Masa Depan Berkelanjutan
Apa Itu Carbon Footprint?
Carbon footprint atau jejak karbon adalah jumlah total emisi gas rumah kaca (terutama karbon dioksida/CO₂) yang dihasilkan dari aktivitas individu, organisasi, atau produk dalam suatu periode tertentu. Jejak karbon dihitung berdasarkan penggunaan bahan bakar fosil, konsumsi energi, pola makan, serta kebiasaan transportasi seseorang atau perusahaan.
Cara Menggunakan Konsep Carbon Footprint
Jejak karbon digunakan untuk:
- Mengukur dampak lingkungan individu dan perusahaan dengan mengetahui jumlah emisi yang dihasilkan, kita dapat mencari cara untuk menguranginya.
- Mengembangkan kebijakan lingkungan sehingga pemerintah dan perusahaan dapat menetapkan target pengurangan emisi berdasarkan data jejak karbon.
- Menghitung kompensasi karbon dengan tiap-tiap perusahaan atau individu dapat menanam pohon atau membeli kredit karbon untuk menyeimbangkan emisi yang dihasilkan.
Manfaat Pengurangan Jejak Karbon dalam Kehidupan Sehari-hari
Menurunkan jejak karbon dapat membantu:
- Mengurangi dampak perubahan iklim, seperti peningkatan suhu global dan cuaca ekstrem.
- Meningkatkan efisiensi energi dan menghemat biaya listrik.
- Menjaga kesehatan lingkungan dengan mengurangi polusi udara dan sampah plastik.
- Menghemat sumber daya alam yang semakin menipis.
Batas Ideal Jejak Karbon per Orang
Saat ini, rata-rata emisi karbon global per orang mencapai 4 ton CO₂ per tahun, dengan negara-negara maju seperti AS menghasilkan hingga 16 ton per orang per tahun. Para ahli menyarankan bahwa untuk mencegah pemanasan global yang berlebihan, jejak karbon individu harus dikurangi menjadi kurang dari 2 ton per tahun pada 2050.
Cara Mengurangi Jejak Karbon
1. Mengubah pola transportasi
- Gunakan transportasi umum, berjalan kaki, atau bersepeda.
- Berbagi kendaraan (carpooling) untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan.
- Kurangi penerbangan karena transportasi udara merupakan penyumbang emisi yang besar.
2. Menghemat energi di rumah
- Matikan peralatan listrik saat tidak digunakan.
- Gunakan lampur LED hemat energy
- Pilih pemasok listrik dari energi terbarukan jika memungkinkan
3. Mengadopsi pola makan ramah lingkungan
- Kurangi konsumsi daging merah karena industri peternakan menghasilkan banyak emisi metana.
- Konsumsi makanan lokal dan musiman untuk mengurangi emisi dari transportasi makanan.
4. Mengelola sampah dengan baik
- Lakukan daur ulang dan kompos untuk mengurangi limbah yang berkontribusi pada emisi metana.
- Kurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Mengurangi jejak karbon merupakan langkah penting dalam mengatasi perubahan iklim. Memahami carbon footprint dan menerapkan langkah-langkah pengurangannya bisa membantu kita berkontribusi dalam menjaga bumi tetap layak huni bagi generasi mendatang.
Sumber: pgnlng.co.id, merdeka.com, merdeka.com.
Artikel Terkait

Pentingnya Menjaga Bumi Tetap Hijau dan Cara Menjaganya Bersama Greenia
Pentingnya Menjaga Bumi Tetap Hijau dan Cara Menjaganya Bersama Greenia

Potensi Minyak Jelantah untuk Biofuel: Peluang Energi Terbarukan yang Menjanjikan
Minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO) yang selama ini dianggap limbah ternyata memiliki potensi besar sebagai bahan baku biofuel.

Bekas Tapi Berkelas! Cara Tepat Mengelola Minyak Jelantah
Minyak jelantah sering kali dianggap sebagai limbah yang tidak berguna.
